Artificial Intelegence (AI)
atau dalam bahasa indonesia disebut juga mesin cerdas/ kecerdasan buatan. Yaitu mesin yang dapat bekerja sendiri melalui algoritma-algoritma pemrograman komputer.AI dibuat untuk menyerupai cara berpikir manusia sehingga AI dapat melakukan suatu pekerjaan tanpa campur tangan manusia secara langsung.
Sekarang ini AI sudah banyak dikembangkan untuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,keamanan,transportasi,dll.Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju ini AI semakin mempermudah pekerjaan manusia.Dimasa yang akan datang nanti malah Artificial Intelegence akan menggantikan manusia dalam berbagai pekerjaan dan AI akan semakin menyerupai manusia dalam cara berpikir dan bekerja.
Contoh sederhana teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan adalah Siri, sebuah teknologi Virtual Personal Assistant (VPA). Dengan aplikasi Siri kita dapat memberikan perintah kepada komputer/mesin dengan perintah lisan atau perkataan. Teknologi serupa juga ditemukan pada Google Now dimana kita tidak lagi mengetikkan kata-kalimat untuk melakukan pencairan melainkan memberikan informasi kepada Google melalui ucapan kita.
Jika manusia tidak bisa mengimbangi perkembangan dibidang teknologi ini, lama-kelamaan manusia tidak memiliki bidang pekerjaan lagi karena digantikan oleh mesin dan bahkan manusia tidak dapat mengalahkan sebuah mesin cerdas yang dibuat manusia itu sendiri.
Virtual Reality (VR)
Virtual Reality atau disingkat VR adalah teknologi yang memungkinkan user / pengguna melakukan interaksi dengan lingkungan digital 3D yang disimulasikan oleh komputer terhadap suatu objek nyata atau imajinasi, seolah olah user / pengguna terlibat / berinteraksi oleh lingkungan tersebut.
Pada jaman sekarang ini VR kebanyakan digunakan untuk game tapi VR tidak hanya terbatas hanya untuk games saja tapi diaplikasi kan untuk bidang yang lain juga seperti kesehatan,militer,keamanan,arsitektur,design,dll.
Menurut salah satu tokoh papan atas pendiri dan CEO dari Facebook yaitu Mark Zuckerberg mengatakan:
“Dari dulu, sejak saya kali pertama coba-coba bikin program di sekolah, saya membayangkan internet tak hanya menjadi sarana untuk bernavigasi di laman dua dimensi saja, tetapi juga mengunjungi aneka tempat,” kata Zuckerberg, mengacu pada kemampuan teknologi VR untuk menghadirkan pengalaman alam virtual seolah di dunia nyata dengan kacamata khusus. Dia menambahkan, virtual reality adalah evolusi alami dari cara orang-orang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi. Kalau belasan tahun yang lalu kebanyakan konten yang dikonsumsi di internet berupa teks, lalu kemudian foto dan sekarang video, pada masa depan, peran ini akan dilanjutkan ke virtual reality. Dulu, kata Zuckerberg, ketika dia baru bisa berjalan, ibunya cuma mengabadikan kejadian tersebut dalam bentuk teks yang menerangkan tanggal kejadian peristiwa. Kemudian, waktu sang adik lahir, orangtuanya sudah mulai memotret, lalu setelah itu merekam dengan kamera video. “Nah, dengan VR, saya ingin agar orang-orang bisa berbagi keseluruhan adegan dari momen-momen seperti ketika anak kali pertama berjalan tadi, seolah benar-benar hadir di sana. VR akan mengubah cara mengekspresikan diri dan mengonsumsi konten,” katanya. Zuckerberg menyebutkan, tingkat konsumsi video 360 (VR) melalui internet menunjukkan tren yang semakin meningkat. Di jejaring sosial Facebook, dia mencatat, setiap harinya ada lebih dari sejuta pengguna menyaksikan tayangan macam ini.
Dapat dibayangkan dimasadepan nanti VR akan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dan tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi akan mendorong manusia untuk menggunakan teknologi terbaru.